Cipanas, wartarangkas,-- diberitakan dari bantenraya.com pada Rabu (4/11), bahwa SMPN 2 Cipanas meraih medali perunggu dala Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) Bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), Tim dari SMPN 2 Cipanas ini terdiri dari tiga siswa yaitu Muhamad Azis, Sopian Sauri, dan Aang Jalili, mereka memenangkan medali perunggu dengan objek penelitiannya yaitu tentang batu kalimaya.
Ketertarikan ketiga siswa kepada batu kalimaya tersebut membuahkan hasil, dengan objek penelitian mengenai proses pembentukan atau peralihan, pengujian dan pengolahan batu kalimaya yang diberi judul eksotisme batu kalimaya, dengan judul tersebut ketiga siswa tersebut dapat meraih perunggu di Lomba karya Ilmiah tingkat Nasional di Bali baru-baru ini.
Dengan dorongan dari Kepala Sekolah dan guru pembimbing serta bukan itu saja ternyata di sekolah SMPN 2 Cipanas ini ada ekstrakulikuler yang memang mewadahi siswa yang gemar meneliti secara ilmiah yaitu ekstrakulikuler ISI ( Ikatan Siswa Ilmiah), dengan wadah tersebut siswa dapat fokus dalam penelitiannya dengan bimbingan dari guru. Tak ayal siswa dari SMPN 2 ini dapat berprestasi pada tingkat Nasional.
Dengan peraihan juara ketiga tersebut ketiga siswa tersebut mendapatkan beasiswa dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta mendapatkan uang pembinaan untuk sekolah tersebut.
Ini adalah salah satu prestasi yang harus dapat apresiasi dari Pemerintah Daerah, karena membawa nama baik Sekolah dan nama Daerah, sehingga Kabupaten Lebak yang dikenal sebagai Kabupaten tertinggal ternyata dapat berprestasi dalam bidang Penelitian Ilmiah khususnya dalam bidang Pendidikan. Dengan begitu sekolah-sekolah lain juga seharusnya dapat termotivasi dengan adanya siswa yang memang dapat berbicara di tingkat Nasional, Sekolah yang yang cukup terpensil juga dapat berprestasi.
Kelompok dari SMPN 2 Cipanas ini juga menyisihkan tim sekolah lainnya yang satu daerah Kabupaten Lebak juga yaitu dari SMPN 3 Rangkasbitung dengan judul karya ilmiahnya Kemilau Membawa Bencana (penelitian tentang Potensi Kerusakan Lingkungan akibat Kegiatan Penggilingan Batu Kalimaya), dan satu lagi dari SMPN 1 Panggarangan dengan Judul Karya Ilmiah yaitu Pemantauan Sebaran, Keaneragaman dan Kelimpahan Bulu Babi Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Dampak dari Pertambangan di Sekitar Pantai Kec. Bayah dan Panggarangan, dan menyisihkan sekolah lainnya se-Indonesia.
sumber bacaan: bantenraya.com, diknas.kemdikbud.go.id
sumber gambar: bantenraya.com
EmoticonEmoticon